Budaya Siber Dan Contoh Analisis Kasusnya

Aufa Sjrna 4:47 AM



Budaya siber mengacu pada budaya apa pun yang telah muncul atau muncul melalui penggunaan jaringan komputer untuk komunikasi, hiburan, dan bisnis. Budaya siber juga mencakup studi tentang berbagai fenomena sosial yang terkait dengan Internet dan bentuk-bentuk baru komunikasi jaringan, seperti komunitas online, game multipemain online, jaringan sosial, pesan teks, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan identitas, privasi, dan pembentukan jaringan.(Source Wikipedia)

Kinerja budaya jaringan mencakup berbagai interaksi manusia yang dimediasi oleh jaringan komputer. Itu termasuk aktivitas, aktivitas, permainan, tempat, dan metafora, dan termasuk dasar dari berbagai aplikasi. Beberapa perangkat lunak didukung oleh perangkat lunak khusus dan dapat bekerja pada protokol Web yang dikenali. Contoh budaya online termasuk blog, sistem papan buletin, chat, e-commerce, game, Internet Memes, file sharing peer-to-peer, jaringan sosial, Usenet, dan dunia virtual.

Jika kita membahas Cyberculture, pastinya berhubungan dengan cyberspace (Dunia maya)

Cyberspace diperkenalkan pertama kali dalam sebuah novel Sci-fi Name oleh Vernor seorang novelis yang juga ahli matematika pada tahun 1981. Vernr menggunakan istilah the other plane untuk menggambarkan sebuah jaringan (dalam wood and smith, 2005:18). Pengertian Cyberspace menurut Gibson adalah sekumpulan data, representasi grafik demi grafik dan hanya bisa diakses melalui komputer (Bell, 2001:2003).(Source Kumparan.com)  

Budaya internet dicirikan oleh keterbukaan dan ketidakhadiran Tekanan komersial. Itu adalah struktur yang tidak ada habisnya, Pragmatis, gratis, tanpa akhir. Internet adalah a Sekelompok besar orang. Ilmuwan, programmer Komputer, organisasi pemerintah, partai politik, kelompok swadaya, Penyandang disabilitas, perancang busana, artis, musisi, dll. ide. Internet digunakan Komunikasi global yang terdiri dari saluran telepon dan jaringan komputer.

Cyberspace-lah yang mengubah masyarakat menjadi masyarakat maya. Cyberspace adalah dunia tanpa ruang. Dunia maya yang menghubungkan kehendak dan pikiran jutaan manusia melalui jaringan komputer internet, dimana kehidupan yang tanpa batas bebas mengekspresikan apa pun bagi setiap manusia dalam dunia maya. Fenomenalah inilah yang mengawali transformasi masyarakat menuju kebudayaan pasca ruang. Dalam kebudayaan pasca ruang ini, kita menyaksikan kehidupan manusia berubah secara drastis. Tidak hanya dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam dunia sosial.

Cyberculture, seperti budaya pada umumnya, bertujuan membangun identitas dan kredibilitas dalam suatu masyarakat. Sebagian besar pengguna internet meluaskan (menggambarkan),Internet atau NET sebagai suatu jaringan dari jaringan, pertumbuhan internet tampaknya tak pernah berhenti. Internet tidak hanya menghubungkan pemakai dengan semua komputer lainnya yang juga tersambung ke Internet. Internet juga merupakan suatu teknologi yang tiada henti yang terus menerus berkembang, dalam kecanggihan teknologi yang mutakhir berbagai orang dari penjuru dunia berkomunikasi melalui zona waktu yang berbeda tanpa saling bertatap muka, dan informasi tersedia 24 jam sehari dari ribuan tempat.(Source Jurnal Uinsby)

Istilah ini dikemukakan oleh Kalervo Oberg Cyberculture secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai budaya cyber. Dengan kata lain cyberculture adalah segala budaya yang telah atau sedang muncul dalam penggunaan jaringan komputer untuk komunikasi, hiburan dan bisnis. Cyberculture juga mencakup tentang studi berbagai fenomena sosial yang berkaitan dengan internet dan bentuk-bentuk baru komunikasi jaringan lainnya.

Proses transformasi masyarakat menuju cyberculture ini terjadi di abad ini. Masyarakat sebagian besar bertransformasi ke dunia maya yang di dalamya banyak budaya yang berbeda dalam kehidupan nyata. Realitas yang benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata yang seakan-akan manusia tidak sadar dengan adanya proses transformasi ke dalam dunia maya.

Pada dasarnya manusia zaman dulu dan sekarang itu sudah berubah secara drastis, bahwa manusia sekarang ini lebih canggih lagi dengan adanya kemajuan teknologi di era postmodern ini. Orang-orang bisa melakukan apapun dengan mudah dan tidak perlu repot lagi. Bahwa manusia sekarang ini telah betransformasi menuju budaya cyberculture.


Contoh Kasus, saya mengambil contoh kasus

4 Remaja Viral joget di lampu merah lumajang dipanggil polisi


Kejadian ini bermula 4 remaja joget yang tak pantas di lampu merah lumajang, kemudian salah satu pengendara merekam kejadian tersebut.kemudian perekam menguploadnya ke instagram.karena indonesia banyak pengguna aktif instagram lalu video tersebut tersebarluas dengan cepat.polisi merasa ini perbuatan yang tak patut ditiru kemuddian 4 remaja yang didalam video dipanggil ke polisi. Karena Video mereka viral di dunia maya. Akun Sosial media para korban mendapatkan ribuan bullyan dari netijen karena kesel dengan tingkat lakunya.


dari kasus diatas yaitu budaya siber dengan representasi identitas di media siber; Real-life Identity.remaja tersebut menunjukkan diri untuk kebutuhan sosial media yang mereka punya.tetapi yang dia lakukan merupakan salah,karena membahaya pengguna jalan.

Nama : Muklas Sirajudin Aufa

Nim : 1864190118

Jam Kuliah : 10.20 – 12.50

Mata Kuliah : Komunikasi Digital






Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »